Lestarikan Potensi Wisata Pulau Kabaena

pulau kabaena

Obrolan saya dengan salah seorang teman melalui jejaring social membuat saya terharu. Dia menanyakan apa saja sastra lisan yang masih ada dikalangan masyarakat Kabaena sekarang. Kemudian dia menyarankan beberapa kegiatan yang mungkin bisa dilakuka untuk melestarikan kesenian tersebut. pada kesempatan lain masih melalui media jejaring social, salah seorang kawan di Jakarta menanyakan perkembangan yang terjadi di Kabaena sejak hadirnya pertambangan. Dia menyampaikan keprihatinan terhadap maraknya izin usaha pertambangan di pulau Kabaena. Data yang saya berikan, jumlah IUP sudah mencapai 32 izin. Kurang lebih 64 ribu hektar dari 80 ribu hektar pulau Kabaena.

Obrolan seperti ini selalu saja saya dapatkan ketika bertemu dengan kawan-kawan yang tahu akan Kabaena. Dalam hati kadang saya ingin mengelak dari bicara persoalan yang terjadi di Kabaena karena saya tidaklah setiap saat berada disana. Sehingga informasi yang akan saya berikan tidaklah up to date. Akan tetapi karena saya ditahu putra Kabaena dan ditahu sering menyampaikan persoalan Kabaena dimanapun termasuk di media massa, maka mau tidak mau harus berbicara tentang Kabaena.

Potensi Wisata Pulau Kabaena

pulau kabaena

Diakhir pertemuan ataupun disela-sela diskusi dengan kawan-kawan kemudian muncul pertanyaan, kenapa harus orang luar Kabaena yang bertanya tentang kondisi Kabaena sekarang, kenapa bukan warga Kabaena sendiri yang mengajak saya berbicara tentang Kabaena dan menawarkan bantuan ataupun strategi untuk “menyelamatkan Kabaena” , maaf kalau saya menyebut orang kabaena ataupun bukan orang kabaena. Begitu besar antusias kawan-kawan saya menawarkan ataupun menanyakan apa yang bisa mereka bantu untuk menyelamatkan Kabaena.

Sampai disini saya mencoba melihat kembali apa saja yang sudah dilakukan untuk “menyelematkan Kabaena”. Mulai dari kegiatan kesenian, sudah pernah ada film documenter tentang sastra lisan maupun tarian khas Kabaena yang dibuat dengan peralatan seadanya. Sudah ditayangkan di stasiun TV local, dan mendapat apreseasi yang cukup besar dari orang-orang yang menyaksikan dan kebetulan kebanyakan dari mereka baru melihatnya karena diputar bukan di Kabaena. Demikian juga dengan urusan adat perkawinan. Sudah dibentuk lembaga adat untuk mengayomi persoalan adat di Kabaena. Bahkan dalam pertemuan itu sudah disepakati aturan adat perkawinan untuk tiga wilayah adat tangkeno, lengora dan kotua. Dan terakhir adalah persoalan lingkungan. Sejak tahun 2015 upaya sosialisasi tentang dampak buruk hadirnya pertambangan melalui penyebaran leaflet ataupun bahan bacaan lainnya. Di beberapa desa sempat diadakan diskusi dan pemutaran film tentang dampak dari hadirnya pertambangan.

Semua kegiatan diatas lebih banyak diinisiasi oleh orang Kabaena yang dari luar karena didasari oleh keprihatinan persoalan yang terjadi di Kabaena. Meskipun pelaku dari kegiatan itu adalah orang dari Kabaena yang tinggal diluar akan tetapi lagi-lagi kesadaran itu masih muncul dari pihak diluar penduduk yang bermukim di Kabaena, sebalik yang bermukim di Kabaena masih tenang-tenang saja.

Inti dari tulisan ini adalah bagaimana membangkitkan kesadaran pada masyarakat yang bermukim di Kabaena untuk sadar akan ancaman krisis kebudayaan dan ancaman lingkungan yang akan mendera mereka dan juga saya kalau persoalan ini tidak kita pikirkan. Untuk melakukan itu, tidak ada cara lain selain tinggal disana atau keliling ke kampung-kampung untuk memberikan pendidikan kritis terkait persoalan yang akan dihadapi oleh masyarakat Kabaena baik persoalan seni budaya maupun persoalan lingkungan. Dibutuhkan person maupun lembaga untuk kerja terus menerus dan tersistematis guna menyelamatkan Kabaena.

Pertanyaannya, siapa akan melakukan apa sekarang? Untuk menyelamatkan Kabaena kita tidak harus berangkat dari kekurangan ataupun persoalan yang mungkin akan kita hadapi ke depan. Tapi mari kita memulai dengan mengidentifikasi asset yang kita miliki. Kita hitung sumber daya kita sekarang. Saya percaya bahwa masing-masing kita khususnya yang sempat membaca tulisan ini memiliki kelebihan. Mari kita pastikan bahwa masing-masing kita punya kelebihan, oleh karena itu kita mau menyumbangkan kelebihan itu untuk penyelematan Kabaena. Beberapa orang mahasiswa dengan kemampuan yang mereka miliki sudah diidentifikasi dan telah berbuat. Ada yang memiliki kemampuan dibidang gambar menggambar, dengan penuh kesadaran telah menggambar ulang sktetsa rumah orang Kabaena yang telah digambar oleh johanset elber pada tahun 1911. Dan sudah selesai digambar tinggal mengumpulkan dana untuk diadakan seminar pembakuan rumah adat.

Upaya Mengembangkan Pulau Kabaena

pulau kabaena

Ada juga mahasiswa yang memiliki kemampuan dibidang multimedia desain web. Dia sudah mendesain website dan telah dilakukan. Dan beberapa orang kawan yang sudah bekerja di instansi di pemerintah daerah telah dimanfaatkan untuk mendapatkan data terkait dengan investigasi kasus-kasus di Kabaena. Termasuk dibidang politik, telah diadakan pendekatan kepada beberapa elit politik untuk bisa mendapatkan data maupun mendapat dukungan ruang memperjuangkan persoalan Kabaena dalam ranah politik.

Saya yakin dan percaya bahwa masih banyak orang yang bisa melakukan hal yang lebih dari apa yang disebutkan di atas. Cuman mungkin waktu dan kesempatan serta cara untuk melakukannya yang belum ada sehingga sampai saat ini belum bisa berbuat apa-apa. Akan tetapi kesadaran untuk menyelamatkan Kabaena sudah tumbuh dalam sanubari masing-masing.

Melalui kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk menyelamatkan Kabaena dengan cara kita. Mari kita selamatkan Kabaena dengan potensi yang kita miliki. Karena masih ada orang yang punya kemampuan finansial lebih, punya keterempilan, punya kekuatan politik, punya akses informasi dan teknologi dan punya ilmu  untuk membantu menyelamatkan Kabaena. Percayalah bahwa Kabaena bukan milik kita yang sudah beruban ini seperti kata ketua Lembaga Adat Tokotua, Abdul Majid Ege. Kabaena adalah anak cucu kita. Oleh karena itu, mari kita selamatkan Kabaena untuk anak cucu kita. Selamatkan Kabaena dengan tanganmu.

0 Response to "Lestarikan Potensi Wisata Pulau Kabaena"

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *